Menengok Yesus dalam rupa Jawa di Gereja Ganjuran

     Yesus dalam rupa Jawa di Gereja Ganjuran. ©2015 RumahKiuKiu.com

RumahKiuKiu.comDalam keseharian orang akrab dengan penggambaran Yesus dengan rupa timur tengah, seperti yang digambarkan dalam banyak film tentang Yesus. Tumbuh tinggi, kulit putih, pakaian jubah hingga perwajahan disesuaikan dengan kultur dan karakter yang lekat dengan zaman ketika Yesus hidup.

Namun itu tidak akan dijumpai di gereja Hati Kudus Yesus yang berada di Ganjuran, Bantul, Yogyakarta. Bukan saja bangunan gereja yang mirip pendopo dan juga candi, tapi sosok Yesus di gereja ini juga ditampilkan dalam versi kebudayaan Jawa bercampur dengan Hindu.

Patung Yesus tampak duduk di kursi dengan mengenakan pakaian dan aksesoris laiknya penggambaran dewa pada zaman kerajaan Hindu di Jawa. Aksesoris yang digunakan seperti gelang tangan, gelang kaki, kalung dan juga mahkota nyaris membuat orang 'pangling' jika itu adalah Yesus.

Di bawah patung ditulisi nama Yesus dalam versi Jawa yaitu Sang Maha Prabu Jesus Kristus Pangeraning Para Bangsa.
Yesus dalam rupa Jawa di Gereja Ganjuran 2015 RumahKiuKiu.com

Tidak hanya itu, patung Bunda Maria dan juga para Malaikat juga digambarkan dalam kebudayaan Jawa dan Hindu. Patung Bunda Maria tampak duduk menggunakan kemben dan memangku Yesus kecil.

Pastor Gereja Ganjuran, Romo Yohanes Krismanto menjelaskan, patung Yesus tersebut merupakan wujud dari inkulturasi agama Katolik dengan kebudayaan Jawa. Hal tersebut dilakukan dengan dasar pemikiran bahwa agama harus menyatu dengan kebudayaan masyarakat setempat.

"Dulu ini dibuat bersamaan dengan kompleks gereja di sini. Penggagasanya adalah Joseph Smutzer dan Julius Smutzer, orang Belanda yang pada waktu itu mempunyai pabrik gula di sini. Kedua orang ini konsen dengan kebudayaan lokal. Lalu dibangunlah kompleks gereja yang disesuaikan dengan kebudayaan setempat. Tujuannya agar masyarakat beragama tapi tidak meninggalkan kebudayaannya," terangnya saat ditemui RumahKiuKiu.com di Pastori Gereja Ganjuran, Sabtu(19/12).

Pembangunan kompleks gereja ini sudah dimulai sejak tahun 1924. Sejak tahun itu hingga sekarang telah banyak mengalami penyesuaian. Termasuk juga pada patung Yesus. Bentuk patung Yesus yang sekarang ini baru mendapat persetujuan dari Vatikan pada tahun 1965.

"Sampai sekarang ini prosesnya panjang. Tidak langsung tiba-tiba begini. Pada konsili tahun 1965 bentuk yang sekarang ini baru disetujui," ujarnya.

Patung Yesus di kompleks gereja tersebut ada dua. Satu patung diletakan di dalam gereja yang berbentuk pendopo, satu lagi diletakkan di candi kecil yang digunakan orang untuk berdoa.

"Kalau patung Yesus yang di candi itu memang diletakan di sana untuk tempat doa. Orang boleh berdoa di sana. Siapa saja, bahkan bukan cuma orang yang beragama Katolik saja yang berdoa di sana," ungkapnya.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments :

Post a Comment